Pages

Monday, March 19, 2012

Efek samping sedot lemak

Banyak orang yang sangat ingin menurunkan berat badannya secara cepat dan instant. Banyak dari mereka yang akhirnya memilih cara sedot lemak. Hasilnya mungkin akan cepat terlihat dan memuaskan. Tapi apakah hasil dari sedot lemak itu bisa bertahan lama? Berikut saya akan mencoba mengupas beberapa efek samping sedot lemak.

Liposuction atau sedot lemak adalah operasi bedah kosmetik yang dapat menghilangkan lemak dari berbagai bagian di tubuh manusia. Biasanya lemak yang disedot ada di daerah perut, paha dan pantat, bagian atas lengan, dan tempat-tempat lainnya yang biasanya sulit untuk dikecilkan. Pada wanita, biasanya sedot lemak dilakukan di bagian perut dan paha. Sementara pada pria, bagian yang disedot adalah perut dan panggul.

Biaya sedot lemak cukup mahal. Untuk per bagian tubuh, biayanya antara Rp 8 juta hingga Rp 12 juta.  Jika kita ingin menyedot lemak di beberapa bagian tubuh kita, tinggal dihitung saja berapa jumlah uang yang harus dikeluarkan. Umumnya, dalam sekali operasi sedot lemak, seorang pasien bisa menghabiskan uang sebanyak Rp 20 juta hingga Rp 50 juta.

Sedot lemak bukan pengganti diet atau olahraga. Sedot lemak hanya menghilangkan kelebihan lemak di tubuh kita dan tidak membuat kita jadi lebih sehat. Dan ternyata tidak semua orang bisa melakukan sedot lemak. Yang bisa melakukannya, seseorang harus berusia lebih dari 18 tahun dan dalam kondisi kesehatan yang baik, telah mencoba diet dan olahraga namun masih ada lemak yang tertahan di bagian tubuh tertentu. Orang yang menderita diabetes, serta bermasalah dengan jantung atau sirkulasi darah, tidak boleh melakukan sedot lemak. Sementara bagi orang yang sudah berusia lanjut, kulitnya yang sudah tidak elastis akan menyebabkan kulit gelambir setelah lemak disedot keluar.

Lemak yang bisa disedot secara aman dalam satu sesi sangat terbatas. Karena semakin banyak lemak yang disedot, resiko bedah yang dihadapi akan semakin tinggi. Penyedotan volume lemak yang terlalu besar memerlukan prosedur yang kompleks dan berpotensi mengancam nyawa. Volume lemak sebanyak 5 liter (sekitar 8,5 gelas) sudah bisa dikategorikan terlalu besar.


Sedot lemak juga mempunyai beberapa efek samping. Berikut adalah beberapa contohnya:
  • Memar atau nyeri dalam jangka pendek, yang akan hilang dalam beberapa minggu.
  • Kerusakan organ internal - dalam proses sedot lemak, digunakan tabung yang disebut cannula. Jika tabung ini dimasukkan terlalu dalam, organ internal bisa rusak.
  • Luka bakar - kulit dan jaringan termal bisa terpapar resiko luka bakar jika proses dilakukan menggunakan perangkat ultrasound.
  • Jumlah cairan dalam tubuh akan menjadi tidak seimbang. Pada dasarnya lemak di dalam tubuh sudah mengandung banyak cairan. Kemudian dokter akan menambahkan suntikan cairan ke dalam tubuh saat proses sedot lemak. Hal ini bisa jadi menyebabkan jumlah cairan yang tidak seimbang di dalam tubuh kita, walaupun hanya sementara. 
  • Jaringan parut - sedot lemak dapat menyebabkan jaringan parut permanen atau menyebabkan lapisan kulit yang kasar dan bergelombang, sehingga perlu dihapus oleh ahli bedah plastik. 
  • Alergi dan infeksi yang disebabkan oleh alat-alat bedah yang digunakan selama prosedur sedot lemak.
  • Pembengkakan dan infeksi yang mungkin muncul setelah beberapa minggu atau beberapa bulan setelah operasi. Pembengkakan ini dapat menyebabkan tekanan pada saraf, akibatnya sarah akan mati rasa. Gejala infeksi yang terlihat seperti kemerahan, nyeri, demam, menggigil, dan muntah.
Demikianlah beberapa efek samping sedot lemak. Jika ingin menurunkan berat badan secara cepat namun tetap sehat, ada cara lain yang bisa ditempuh, seperti Smart Detox, yaitu program detoksifikasi yang mengeluarkan racun dari dalam tubuh kita dan meningkatkan metabolisme tubuh. Setelah tubuh kita sehat, otomatis proses penurunan berat badan akan jauh lebih mudah.  

No comments:

Post a Comment